Untuk Respon Lebih Cepat Mengenai Pertanyaan Yang Berhubungan Dengan Artikel Di Maktabah Udiatama Silahkan Kirim Pesan Ke udy_hariyanto@yahoo.com

TAQDIMUL KHOBAR 'ALA MUBTADA'


Pada dasarnya khobar terletak setelah mubtada hal ini didasarkan pada penjelasan Ibn Malikالأجبارأن تؤخرا * وجوزوا التقديم اذ لاضررا والأصل فى : letak khobar itu, asalnya harus diakhirkan, tetapi ahli nahwu memperbolehkan mendahulukannya, bila tidak ada kemudharatan[1]. Sedangkan dalam kitab nahwu al wadhih dikatakan bahwa المبتدأ إسم مرفوع فى اول الجملة [2] mubtada adalah isim marfu’ diawal jumlah. Namun ahli nahwu berpendapat bahwa dalam beberapa keadaan khobar wajib didahulukan. Oleh karenanya makalah ini akan mencoba menjelaskan dalam hal apa khobar harus didahulukan atas mubtada.
KHOBAR WAJIB DIDAHULUKAN PADA EMPAT TEMPAT.[3]
1. Jika khobar terdiri dari dlorof atau jar majrur sedang mubtadanya terdiri dari isim nakiroh yang tidak mempunyai “ مسوغ ” (yang membolehkan membuat mubtada dari isim nakiroh) kecuali mendahulukan khobar. Contoh;
· عندي درهم
· لي وطر
Namun jika ada “ مسوغ ” maka khobarnya boleh didahulukan dan boleh diakhirkan. Contoh;
· عندي رجل ظريف kalimat ini bisa dikatakan pula عندي رجل ظريف
Hal ini didasarkan pada kaidah ونحو عندي درهم و لي وطر * ملتزم فيه تقدم الخبر
Yang termasuk مسوغ diantaranya yaitu;[4]
a. Jika isim tersebut didahului oleh khobar yang terdiri dari dlorof atau jer majrur
Contoh: عندي درهم
b. Isim nakiroh tersebut didahului oleh isim istifham
Contoh: هل فتى فيكم
c. Isim nakiroh tersebut didahului oleh huruf nafi
Contoh: ما تلميذ في الفصل
d. Isim nakiroh tersebut disifati
Contoh: عندي رجل ظريف
e. Isim nakiroh tersebut beramal
Contoh: إصلاح لهم خير
f. Isim nakiroh tersebut diidlofatkan
Contoh: عمل بر يزين

2. Jika mubtada mencakup pada dlomir yang kembali kepada sesuatu yang ada pada khobar itu. Dasar qoidahnya yaitu كذا اذا عاد عليه مضمر * مما به عنه مبينا يخبر Contoh;
· أمام المسجد فناؤه tidak boleh dikatakan أمام المسجد فناؤه
Hal ini dikarenakan akan menimbulkan kembalinya dlomir kepada sesuatu yang diakhirkan baik lafadz maupun derajat/kedudukannya.[5]
3. Jika khobar terdiri dari kata yang wajib didahulukan seperti istifham, contoh;
· أين من علمته نصيرا
Hal ini didasarkan pada qoidah يستوجب التصديرا * كأين من علمته نصيرا كذا اذا
4. Jika mubtada dikhususkan (dijadikan مقصور عليه) dengan menggunakan nafi dan istitsna atau إنما . Dasarnya yaitu * كما لنا إلا اتباع أحمد وخبر المحصور قدم ابدا contoh;
· ما لنا إلا اتباع أحمد ¬ اتباع أحمد



[1] Bahauddin Aabdullah Ibnu ‘Aqil, Terjemah Alfiyah Ibnu Malik, Juz 1 Hal:149
[2] Mushthofa Amin, Nahwu Al wadhih, Putera Menara Jakarta Hal:35
[3] -----------, Matan Alfiyah Ibnu Malik, Juz awwal, PP Musthofa Sukahideng, Hal:69
[4] Ibid, Hal:66
[5] Ibid, Hal:69

No comments:

Post a Comment